Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta, menegaskan bahwa partai kecil memiliki peran signifikan dalam pembangunan bangsa, terutama di tingkat daerah. Dalam pidatonya saat perayaan HUT ke-18 Partai Hanura di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 21 Desember 2024, ia meminta masyarakat untuk tidak meremehkan keberadaan partai kecil.
“Di sini ada partai-partai yang dianggap kecil. Tanpa partai kecil, tidak ada Indonesia. Jangan hina partai kecil, jangan hina partai yang tidak lolos, karena mereka memiliki semangat juang yang sama dengan partai besar,” tegasnya.
Saat ini, Partai Hanura memiliki 528 kader yang berhasil duduk sebagai anggota DPRD di berbagai daerah di Indonesia. Meski gagal lolos ke parlemen pusat dalam Pemilu 2024, kontribusi Hanura di daerah tidak bisa dipandang sebelah mata.
Komitmen untuk Pembangunan Daerah
Oesman Sapta menyoroti pentingnya pembangunan daerah yang masih tertinggal dibandingkan ibu kota. Ia mencontohkan wilayah di sekitar Jakarta, seperti Jawa Barat, yang menurutnya masih membutuhkan perhatian lebih, apalagi daerah-daerah di luar Pulau Jawa.
“Dengan kader yang duduk di DPRD, Hanura berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan daerah. Kita tidak boleh melupakan saudara-saudara kita di luar Jawa yang juga membutuhkan perhatian besar,” katanya.
Kritik terhadap Praktik Politik Kotor
Dalam acara tersebut, Oesman juga mengkritik perilaku politik yang tidak etis dan menghalalkan segala cara demi kekuasaan. Ia menyerukan agar partai politik mulai berbenah diri.
“Apakah kita mau terus dibodohi dengan politik kotor dan pemilihan yang tidak bermartabat? Saatnya kita memperbaiki cara berpolitik. Anak bangsa yang berbuat salah harus menyadari kesalahannya,” tegasnya.
Konsolidasi Pascapemilu
Perayaan HUT Hanura kali ini juga dimanfaatkan untuk memperkuat konsolidasi internal setelah melalui rangkaian pemilu presiden, legislatif, dan kepala daerah. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hanura, Djafar Badjeber, menegaskan bahwa momentum ini digunakan untuk meneguhkan komitmen partai dalam memperjuangkan kepentingan daerah.
“Penekanan kami lebih pada semangat konsolidasi partai pascapilpres dan pilkada serta meneguhkan komitmen untuk tetap konsisten memperjuangkan kepentingan daerah,” ujarnya.
Hanura optimis bahwa dengan 528 anggota DPRD yang tersebar di seluruh Indonesia, mereka dapat membawa perubahan nyata dan mensejahterakan rakyat di daerah.
Perjalanan Hanura di Kancah Politik Nasional
Sebagai salah satu dari 10 partai peserta Pemilu 2024 yang tidak berhasil mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold), Partai Hanura tetap menunjukkan eksistensinya. Berdasarkan data KPU, Hanura memperoleh 1.094.588 suara atau 0,72 persen secara nasional, menempatkan mereka di posisi kelima kategori partai nonparlemen, di bawah PPP, PSI, Perindo, dan Partai Gelora.
Ambang batas parlemen sebesar 4 persen menjadi tantangan berat bagi partai politik kecil. Namun, Oesman Sapta tetap optimis bahwa semangat juang partai kecil, termasuk Hanura, tidak akan padam.
Kilas Balik Kejayaan Hanura
Partai Hanura pernah mencatatkan sejarah dengan lolos ke parlemen pada Pemilu 2014. Saat itu, partai ini meraih 6.579.498 suara atau 5,26 persen dari total suara sah nasional. Hanura berhasil mengamankan 16 kursi di DPR, menunjukkan bahwa partai ini memiliki potensi besar untuk kembali berjaya di masa depan.
Harapan untuk Masa Depan
Oesman Sapta dan jajaran pengurus Partai Hanura percaya bahwa perjuangan mereka belum selesai. Dengan kekuatan kader di daerah, mereka berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama di wilayah yang selama ini terpinggirkan. Dalam konteks politik nasional, Hanura bertekad untuk kembali menunjukkan taringnya dan membuktikan bahwa partai kecil juga mampu memberikan dampak besar bagi Indonesia.
“Perjalanan ini masih panjang, dan kami tidak akan berhenti berjuang untuk rakyat Indonesia,” tutup Oesman Sapta dengan penuh optimisme.
