Pramono-Rano Diduga Tutupi Dukungan PDIP ?
Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, dinilai mencoba menyembunyikan dukungan dari partainya, PDIP, dalam kampanye mereka. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menarik suara lebih banyak dari pemilih yang mendukung Anies Baswedan, yang dikenal dengan sebutan “Anak Abah.”
Pakar politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, menilai bahwa hal ini juga terkait dengan keberadaan Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Menurut Igor, jika Pramono dan Rano tampak terlalu dekat dengan Ahok, mereka berisiko kehilangan dukungan dari pemilih yang mendukung Anies, terutama dari kelompok pemilih Muslim dan perempuan yang masih merasa terpengaruh oleh kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok.
Igor memperkirakan bahwa dukungan dari loyalis Anies dalam Pilgub Jakarta ini kemungkinan akan terpecah, dengan sebagian memilih Pramono-Rano dan sebagian lainnya memilih pasangan RK-Suswono. Dia juga melihat bahwa saat ini, suara dari pemilih yang sebelumnya mendukung Anies cenderung masuk dalam kategori pemilih yang belum memutuskan.
Baca Juga : Kampanye Akbar Pilkada : Nasdem Mengungkapkan Alasan Ketidakhadiran
Pada hari yang sama, Pramono-Rano menggelar kampanye akbar di Stadion Madya GBK, Jakarta, di mana Ahok hadir. Namun, Anies Baswedan tidak terlihat hadir pada acara tersebut. Ahok mengonfirmasi bahwa Anies kemungkinan sedang terlibat dalam kegiatan lain pada saat itu, dan membantah adanya ketegangan dengan Anies, yang merupakan rivalnya dalam Pilgub DKI 2017.
Ahok menyatakan bahwa meskipun mereka tidak berbagi panggung pada kampanye tersebut, dia tetap bersyukur karena pendukungnya, yang dikenal dengan sebutan “Ahokers,” bersama dengan pendukung Anies, yang disebut “Anak Abah,” kini bersatu untuk mendukung pasangan Pramono-Rano.
