Indonesia Berita Harian – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengemukakan panggilan penting untuk reformasi sistem multilateral dalam rangka persiapan Summit of the Future. Pertemuan ini diselenggarakan di sela-sela Sidang ke-78 Majelis Umum PBB, yang berlangsung di New York, AS, pada Kamis (21/9).
Dalam keterangannya yang disampaikan secara daring melalui YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Retno Marsudi menjelaskan tujuan dari Summit of the Future yang akan diadakan pada September tahun depan. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mempercepat kolaborasi global dalam menghadapi tantangan dan menciptakan dunia yang lebih baik bagi masa depan.
Retno Marsudi menekankan pentingnya diskusi dalam pertemuan ini yang harus mengarah kepada terciptanya dunia yang lebih damai bagi semua. Hal ini dapat dicapai dengan memperkuat infrastruktur perdamaian, termasuk kepatuhan terhadap Piagam PBB dan hukum internasional, komitmen terhadap penyelesaian konflik secara damai, kerja sama multilateral yang kuat, inklusivitas dalam kawasan, serta upaya menjaga perdamaian melalui penguatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB.
Selain itu, Retno Marsudi juga mengajukan seruan untuk reformasi Dewan Keamanan PBB agar lebih transparan, demokratis, dan efektif. Dia mengajak negara-negara di seluruh dunia untuk bersama-sama memastikan kesejahteraan bagi semua individu.
Retno Marsudi menegaskan perlunya sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif. Sistem ini harus menghormati hak negara-negara berkembang, mendengarkan pernyataan dan kepentingan mereka, serta inklusif dalam sistem keuangan global.
Baca juga ini: Kejutan Menegangkan: Jet Tempur F-35A Darurat Mendarat di Jalan Raya
Menteri Luar Negeri RI ini juga menyoroti pentingnya sistem perdagangan multilateral yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan teknologi hijau. Hal ini juga harus menciptakan sektor ekonomi global yang kuat, termasuk melalui penguatan arsitektur kesehatan global, ketahanan pangan, energi, stabilitas finansial, dan sektor ekonomi digital.
Dalam penutupan pernyataannya, Retno Marsudi menegaskan bahwa Pact of the Future, yang diharapkan dihasilkan dari pertemuan puncak tahun depan, harus mengonfirmasi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan bagi semua. Hal ini juga harus mengukuhkan arsitektur multilateral yang lebih baik.
“Upaya bersama ini harus dilandaskan pada prinsip kolaborasi, solidaritas, dan solusi saling menguntungkan,” ujar Retno Marsudi.
Summit of the Future adalah konferensi tingkat tinggi yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 dengan tujuan memperkuat kerja sama multilateral dan mendorong tercapainya konsensus global dalam mengatasi berbagai tantangan saat ini dan di masa depan. Pertemuan menteri Persiapan Summit of the Future di hadiri oleh para menteri dari berbagai negara anggota PBB.
Dengan seruan kuat dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia memimpin perubahan dalam upaya global untuk reformasi sistem multilateral di PBB. Kolaborasi, solidaritas, dan solusi yang saling menguntungkan menjadi landasan penting dalam perjalanan menuju dunia yang lebih damai dan adil bagi semua.
Baca juga ini: Rudal Ukraina Serang Mabes AL Laut Hitam Rusia