Jakarta, Indonesia -Penipuan online dengan memanfaatkan trik social engineering melalui aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp (WA) dan Telegram masih menjadi ancaman yang nyata. Apabila kita tidak berhati-hati, rekening kita bisa saja menjadi sasaran empuk para penipu ini.
Beberapa modus penipuan online menggunakan taktik seperti ini, terutama melalui aplikasi WhatsApp dan Telegram. Salah satu modus yang umum adalah menggunakan berkas dengan format .apk (Application Package File/APK). Berkas ini berfungsi untuk menginstal perangkat lunak di ponsel berbasis Android.
Tetapi perlu diingat, berkas dengan format .apk tidak ditemukan di toko aplikasi resmi seperti Google Playstore. Berkas ini seringkali digunakan untuk menyusupkan malware atau perangkat berbahaya lainnya ke dalam ponsel, yang nantinya bisa digunakan untuk mengakses pesan dan bahkan menguras rekening korban.
Modus penipuan online yang perlu Anda waspadai untuk menghindari kerugian finansial:
1. Modus Kurir
Salah satu modus yang sering muncul adalah penipuan berkedok kurir. Para penipu akan mengirimkan pesan dengan berkas .apk yang tercamouflase sebagai lampiran ‘LIHAT Foto Paket’. Jika korban mengunduh dan membuka berkas ini, saldo rekening korban bisa langsung tergerus.
2. Modus Undangan Nikah
Modus ini mengincar pengguna yang belum terbiasa dengan ancaman penipuan online. Para penipu akan mengirimkan aplikasi dengan judul ‘Surat Undangan Pernikahan Digital’. Jika korban memasang aplikasi ini, penipu bisa dengan mudah mengakses data pribadi korban.
3. Modus Surat Tilang
Penipu juga menggunakan modus ini dengan mengirimkan surat tilang palsu melalui WhatsApp. Mereka akan meminta korban membuka berkas ‘Surat Tilang-1.0.apk’. Jika korban melakukan ini, data pribadi korban bisa diambil alih oleh penipu.
4. Modus Pencatutan MyTelkomsel
Penipu kini mencoba menyamar sebagai MyTelkomsel, aplikasi resmi dari operator seluler Telkomsel. Mereka akan meminta korban untuk mengunduh berkas .apk yang dikirimkan melalui pesan singkat. Jika berkas ini diizinkan untuk mengakses berbagai data pribadi, penipu bisa mendapatkan informasi sensitif seperti PIN, password, dan kode OTP.
Penting untuk diingat bahwa MyTelkomsel atau perusahaan lainnya tidak akan pernah meminta kode verifikasi dalam bentuk berkas .apk atau bentuk lainnya. Jika Anda merasa curiga, lebih baik langsung menghubungi pihak berwenang.
Dalam menghadapi ancaman penipuan online, waspada dan edukasi adalah kunci. Selalu pertimbangkan keamanan dan keabsahan setiap tautan atau berkas yang Anda terima melalui pesan singkat, terutama jika Anda tidak yakin dengan sumbernya. Jaga informasi pribadi Anda dengan seksama dan selalu laporkan kejadian penipuan kepada pihak yang berwenang.
Jadi, ingatlah untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam beraktivitas online Oleh IndonesiaBeritaHarian.com, agar Anda dapat terhindar dari upaya penipuan yang merugikan.
